Siklus Hidup Burung Walet Serta Waktu Panen
Sebagai petani, ada kebutuhan untuk memahami siklus burung. Karena siklus hidup burung walet adalah pola bagi petani walet dalam hal memperhatikan masa panen dan meningkatkan populasi burung walet. Banyak petani walet hanya tahu memetik sarang, terlepas dari siklus hidup burung. Akibatnya perkembangbiakan burung akan terhambat dan kualitas sarangnya bisa menurun.
Siklus hidup walet memiliki perbedaan antara demam masalah hujan dan demam masalah kering. Alasannya adalah bahwa di musim hujan menelan lebih cepat dalam membuat sarang, persediaan makanan berlimpah dibandingkan dengan demam, masalah kering.
Siklus hidup walet memiliki perbedaan antara demam masalah hujan dan demam masalah kering. Alasannya adalah bahwa di musim hujan menelan lebih cepat dalam membuat sarang, persediaan makanan berlimpah dibandingkan dengan demam, masalah kering.
Untuk mengetahui siklus hidup burung walet Anda dapat melihat gambar di bawah ini.
Sumber: Biro Pusat Rehabilitasi Sarang Burung dan
Direktorat Jendral Kehutanan, 1979
|
Dengan melihat siklus hidup burung pada gambar di atas, diharapkan para petani akan dapat dengan bijak memilih masa panen / memetik sarang. Sarang burung walet dapat diambil atau dipanen jika kondisinya memungkinkan untuk diambil. Ini terkait dengan beberapa faktor, yaitu musim, keadaan burung walet, dan kualitas sarang burung.
Untuk melakukan pengambilan ini, metode dan kondisi tertentu diperlukan agar hasil yang diperoleh mampu memenuhi kualitas sarang walet yang baik. Jika dipanen secara tidak benar, itu akan berakibat fatal bagi bangunan burung layang-layang dan untuk burung layang-layang itu sendiri. Mungkin saja burung yang gesit akan merasa terganggu dan bergerak.
Untuk mencegah kehilangan ini, pemilik bangunan walet perlu mengetahui teknik dan waktu panen sesuai dengan siklus hidup burung layang-layang itu sendiri.
Untuk melakukan pengambilan ini, metode dan kondisi tertentu diperlukan agar hasil yang diperoleh mampu memenuhi kualitas sarang walet yang baik. Jika dipanen secara tidak benar, itu akan berakibat fatal bagi bangunan burung layang-layang dan untuk burung layang-layang itu sendiri. Mungkin saja burung yang gesit akan merasa terganggu dan bergerak.
Untuk mencegah kehilangan ini, pemilik bangunan walet perlu mengetahui teknik dan waktu panen sesuai dengan siklus hidup burung layang-layang itu sendiri.